Tuesday, October 1, 2013

RESUME BAB 4: Peranan Keluarga dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak



Sumber : Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

1.       Teori Persimpangan Kreativitas (Creativity Intersection)
Dalam mewujudkan kreativitas seorang anak sangat diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk orangtua dan lingkungan sekitar. Namun, itu tidak akan cukup tanpa adanya motivasi intrinsik dari dalam diri. Keberhasilan kreatif itu sendiri merupakan persimpangan (intersection) antara:
·         Domain skills (keterampilan anak dalam bidang tertentu)
·         Creative thinking and working skills
·         Dan intrinsic motivation.

2.       Karakteristik Keluarga yang Kreatif

a.       Penelitian Dacey
Dacey (1989) melakukan penelitian di Inggris terhadap kehidupan keluarga yang berbeda dari keluarga biasa.
Dari studi ini, Dacey menarik kesimpulan akan karakteristik apa saja yang dimiliki keluarga dalam menghasilkan anak yang kreatif, yaitu:
·         Faktor genetis VS Lingkungan
·         Aturan perilaku
·         Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
·         Masa kritis
·         Humor
·         Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·         Perumahan
·         Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·         Gaya Hidup Orang Tua
·         Trauma
·         Dampak dari Sekolah
·         Bekerja Keras
·         Dominasi Lateral
·         Perbedaan Jenis Kelamin
·         Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·         Jumlah Koleksi
Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan yang paling utama dalam pengembangan kemampuan kreatif anak.

b.      Hubungan antara Latar Belakang Keluarga dan Kinerja Anak
Data menunjukkan bahwa perhatian merupakan determinan yang positif dari kinerja kreatif seorang anak, akan tetapi pendekatan otoriter mempunyai dampak sebaliknya terhadap kinerja anak. Kreativitas sendiri dikonsepsikan sebagai bertentangan dengan sifat otoriter, dimana kreativitas merupakan wujud aktualisasi diri individu yang berfungsi sepenuhnya (Maslow, 1962).

c.       Studi tentang Keluarga Anak Berbakat di Indonesia
Sesuai dengan studi yang telah dilakukan oleh Utami Munandar mengenai perbandingan antara keluarga anak dengan IQ di atas 130 dan keluarga anak dengan IQ pada taraf rata-rata disimpulkan bahwa mayoritas orang tua dari kedua kelompok anak dalam mendidik tidak terlalu menekankan pada peraturan yang ketat akan tetapi mempertimbangkan apa yang menjadi kebutuhan anak.

d.      Penelitian tentang Latar Belakang Keluarga Finalis LKIR/LPIR
Dedi Supriadi menemukan bahwa sebagian besar finalis LKIR dan LPIR adalah laki-laki sehingga beliau mengungkapkan bahwa jenis kelamin merupakan faktor penting dalam kreativitas keilmuan. Peran ayah lebih dominan, ungkapnya. Berbeda dengan Utami Munandar yang mengatakan bahwa tingkat pendidikan ibu lebih berkaitan dengan prestasi. Perbedaan kedua pendapat ini dikarenakan Utami Munandar menyangkut siswa pada jenjang SD dan SMP sedangkan penelitian Dedi Supriadi menyangkut pendidikan sekolah jenjang menengah dan perguruan tinggi.

3.       Mengembangkan Kreativitas Anak di Rumah
Pada contoh kasus yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bagaimana orang tua hendaknya mampu mengembangkan kreativitas anak di rumah yaitu:
·         Tidak menggunakan banyak tekanan dalam pengasuhan
·         Memberikan banyak kebebasan kepada anaknya untuk berimajinasi
·         Menghibur anak saat menghadapi tekanan
·         Selalu menawarkan pengalaman baru kepada si anak
·         Menghargai produk kreativitas yang dibuat si anak
·         Menyediakan lingkungan/fasilitas yang merangsang diri secara untuk kreatif

4.       Dampak Sikap Orang Tua terhadap Kreativitas Anak
Amabile menyebutkan adanya faktor yang menentukan sikap orang tua secara langsung yang mempengaruhi kreativitas anak mereka, yaitu :
·         Kebebasan
·         Respect
·         Kedekatan emosional yang sedang
·         Prestasi, bukan angka
·         Orang tua aktif dan mandiri
·         Menghargai kreativitas
Penelitian menunjukkan bahwa semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak tetapi model yang paling penting adalah orang tua yang kreatif yang memusatkan perhatian pada bidang minatnya. 

5.       Orang Tua sebagai Pendukung Program Anak Berbakat
Peranan kelompok orang tua sangat penting sebagai pendukung program anak berbakat di sekolah, misalnya dalam mencari mentor dan membantu pelaksanaan program anak berbakat serta membantu mengajar jika memiliki keahlian tertentu.

No comments:

Post a Comment

Embedded below post