Tuesday, October 15, 2013

Analisis Diri Mengenai Lingkungan yang Merangsang Perkembangan Bakat dan Kreativitas



Sumber : Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Terdapat tiga lingkup yang berperan besar dalam merangsang perkembangan bakat dan kreativitas anak yakni: peranan keluarga, peranan sekolah,dan peranan masyarakat. Ketiga lingkungan inilah yang akan saya coba bahas menyangkut analisis diri saya sendiri dalam pengembangan bakat dan kreativitas.

1.       Peranan Keluarga dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
 
Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dalam mengembangkan dan merangsang perkembangan bakat dan kreativitas anak. Dacey menarik kesimpulan akan karakteristik apa saja yang dimiliki keluarga dalam menghasilkan anak yang kreatif, yaitu:
·         Faktor genetis VS Lingkungan
·         Aturan perilaku
·         Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi Kreatif Remaja
·         Masa kritis
·         Humor
·         Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·         Perumahan
·         Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·         Gaya Hidup Orang Tua
·         Trauma
·         Dampak dari Sekolah
·         Bekerja Keras
·         Dominasi Lateral
·         Perbedaan Jenis Kelamin
·         Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·         Jumlah Koleksi
Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan yang paling utama dalam pengembangan kemampuan kreatif anak.
Amabile menyebutkan adanya faktor yang menentukan sikap orang tua secara langsung yang mempengaruhi kreativitas anak mereka, yaitu :
·         Kebebasan
Saya sendiri di dalam keluarga saya tidak mendapatkan banyak tekanan dalam pengasuhan. Hanya saja disiplin memang harus tetap dijalankan sebagaimana tanggung jawab saya sebagai anak. Mereka tidak otoriter meski kadang masih menekankan terhadap pengawasan anaknya.
·         Respek
Di dalam keluarga saya terdapat banyak kesempatan yang dapat saya gunakan untuk berimajinasi sehingga saya lebih dibebaskan untuk berkreasi.
·         Kedekatan emosional yang sedang
Permasalahan atau tekanan yang banyak terjadi di dalam kehidupan ini banyak yang tidak saya ungkapkan kepada orangtua saya sehingga orangtua kadang juga tidak tahu menahu. Namun, antara orangtua dan saya membina hubungan yang baik dan akrab.
·         Prestasi, bukan angka
Orangtua saya menaruh rasa penghargaan terhadap setiap produk kreativitas yang mampu saya ciptakan sekecil apapun itu meski tidak diberikan reward secara langsung, namun berupa ucapan kebanggaan.
·         Orang tua aktif dan mandiri
Menurut saya, orangtua saya sangat orisinal dan tidak mementingkan status sosial yang dapat mengganggu perkembangan kreativitas anaknya.
·         Menghargai kreativitas
Orangtua saya menghargai kreativitas yang ada di dalam diri saya dan menyediakan kesempatan untuk saya berkreasi.
Dari uraian saya mengenai bagaimana orangtua saya membantu mengembangkan kreativitas saya dapat dikatakan bahwa keluarga saya cukup mendukung dan menghargai potensi kreatif yang ada di dalam diri saya, namun kurang menciptakan atau menawarkan pengalaman-pengalaman baru untuk saya dalam menciptakan hal-hal kreatif.

2.       Peranan Sekolah dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Sekolah dapat menjadi salah satu sarana yang penting bagi anak dalam mengembangkan kreativitasnya. Disinilah peran guru menjadi sangat berguna.  Guru mempunyai dampak yang besar tidak hanya pada prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan terhadap belajar. Guru dapat menjadi model dari motivasi intrinsik siswa dengan mengungkapkan secara bebas rasa ingin tahunya.
·         Sikap Guru
Selama saya masih bersekolah, saya merasa bahwa guru kurang dapat mengembangkan kreativitas siswa karena mereka lebih kepada tuntutan kurikulum pengajaran. Suasana kelas masih sangat terasa menegangkan dan sangat kaku sehingga sulit memunculkan ide kreatif dari siswa.
·         Falsafah mengajar
Dikatakan bahwa siswa mestinya merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas. Hendaknya tidak ada tekanan dan ketegangan. Namun, saya merasa bahwa selama bersekolah, saya masih merasa suasana belajar yang menegangkan dan terdiri dari banyak tekanan.

Dalam kegiatan mengajar sehari-hari, guru hendaknya dapat menggunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas, yaitu:
·         Penilaian
Pemberian umpan balik, melibatkan siswa dalam menilai pekerjaan merupakan hal yang sudah saya alami saat saya bersekolah. Menurut saya, strategi ini cukup baik dalam membangkitkan semangat anak menumbuhkan kreativitasnya namun tidak banyak guru yang melakukannya. Hanya beberapa guru yang benar-benar mengikuti kemajuan siswa melalui interaksi yang terus menerus dengan siswa.
·         Hadiah
Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan yang baik adalah yang tidak berupa materi seperti senyuman atau anggukan, kata penghargaan, dan kesempatan menampilkan pekerjaan sendiri. Sesuai dengan pengalaman saya saat masih bersekolah, hadiah berupa senyuman dan kesempatan mempresentasikan pekerjaan cukup sering dilakukan oleh para guru. Strategi seperti ini menurut saya cukup mendukung anak untuk meningkatkan kreativitasnya, termasuk untuk saya pribadi karena juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri saya.
·         Pilihan
Saya merasa bahwa guru tidak banyak memberikan kegiatan belajar yang tidak berstruktur dan memberikan siswa pilihan. Guru cenderung menjadi pemimpin di dalam pembelajaran dan menentukan arah pembelajaran.
Dari uraian tersebut, dapat saya simpulkan bahwa guru sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang kreativitas anak, namun kebanyakan guru masih berpusat pada pembelajaran yang kaku dan menegangkan sehingga siswa menjadi kurang percaya diri untuk mengembangkan kreativitasnya, itulah juga yang terjadi di dalam diri saya.

3.       Peranan Masyarakat dalam Mengembangkan Kreativitas

Mochtar Lubis (1983) menegaskan bahwa salah satu persyaratan utama bagi berkembangnya kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan.
Simonton menekankan dampak penting dari kondisi budaya untuk pengembangan kreativitas. Arieti melihat sintesis yang magic dalam hubungan dinamis dan pertukaran kreatif antara individu dan masyarakat, yang menghasilkan pertemuan dan keunggulan.
Peran serta masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah semakin banyak ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan sebagainya. Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga dan bahkan sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam keterampilan seperti menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang mengembangkan berbagai talenta. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan anak berbakat dapat terwujud  melalui berbagai bentuk kerja sama.
Disini jugalah saya dapat banyak mengembangkan kreativitas saya. Saya pernah mengikuti kursus bahasa inggris, pelatihan menyanyi, dan juga beberapa lomba yang diadakan dari masyarakat luar guna mengembangkan bakat –bakat cerdas yang ada dalam diri tiap individu. Baik kursus maupun pelatihan yang saya peroleh merupakan langkah yang sangat baik di dalam mengembangkan talenta yang saya miliki. Terutama mengingat bahwa peranan sekolah kurang mendukung saya di dalam melatih bakat dan kreativitas, lingkungan masyarakat dapat menjadi alternatif yang sangat baik.
Menurut saya, sarana-sarana yang disediakan oleh lingkungan masyarakat dapat sangat mendukung banyak orang yang mau mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Namun masih perlu lebih digalakkan ialah kerja sama tiga lingkungan pendidikan yaitu sekolah, keluarga, dan masyarakat sehingga terciptalah satu kesatuan yang sangat komplit dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak.






No comments:

Post a Comment

Embedded below post