Sumber : Munandar, Utami. 2009. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Terdapat tiga
lingkup yang berperan besar dalam merangsang perkembangan bakat dan kreativitas
anak yakni: peranan keluarga, peranan sekolah,dan peranan masyarakat. Ketiga
lingkungan inilah yang akan saya coba bahas menyangkut analisis diri saya
sendiri dalam pengembangan bakat dan kreativitas.
1.
Peranan
Keluarga dalam Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak
Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dalam
mengembangkan dan merangsang perkembangan bakat dan kreativitas anak. Dacey
menarik kesimpulan akan karakteristik apa saja yang dimiliki keluarga dalam
menghasilkan anak yang kreatif, yaitu:
·
Faktor genetis VS Lingkungan
·
Aturan perilaku
·
Tes Kreativitas sebagai Prediktor Prestasi
Kreatif Remaja
·
Masa kritis
·
Humor
·
Ciri-Ciri Menonjol Lainnya
·
Perumahan
·
Pengakuan dan Penguatan pada Usia Dini
·
Gaya Hidup Orang Tua
·
Trauma
·
Dampak dari Sekolah
·
Bekerja Keras
·
Dominasi Lateral
·
Perbedaan Jenis Kelamin
·
Penilaian Orang Tua Mengenai Kreativitas Anak
·
Jumlah Koleksi
Menurut Dacey, keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan
sumber pertama dan yang paling utama dalam pengembangan kemampuan kreatif anak.
Amabile menyebutkan adanya faktor yang menentukan sikap orang tua
secara langsung yang mempengaruhi kreativitas anak mereka, yaitu :
·
Kebebasan
Saya sendiri di dalam keluarga saya tidak mendapatkan
banyak tekanan dalam pengasuhan. Hanya saja disiplin memang harus tetap
dijalankan sebagaimana tanggung jawab saya sebagai anak. Mereka tidak otoriter
meski kadang masih menekankan terhadap pengawasan anaknya.
·
Respek
Di dalam keluarga saya terdapat banyak kesempatan yang
dapat saya gunakan untuk berimajinasi sehingga saya lebih dibebaskan untuk
berkreasi.
·
Kedekatan emosional yang sedang
Permasalahan atau tekanan yang banyak terjadi di dalam
kehidupan ini banyak yang tidak saya ungkapkan kepada orangtua saya sehingga
orangtua kadang juga tidak tahu menahu. Namun, antara orangtua dan saya membina
hubungan yang baik dan akrab.
·
Prestasi, bukan angka
Orangtua saya menaruh rasa penghargaan terhadap setiap
produk kreativitas yang mampu saya ciptakan sekecil apapun itu meski tidak diberikan
reward secara langsung, namun berupa ucapan kebanggaan.
·
Orang tua aktif dan mandiri
Menurut saya, orangtua saya sangat orisinal dan tidak
mementingkan status sosial yang dapat mengganggu perkembangan kreativitas
anaknya.
·
Menghargai kreativitas
Orangtua saya menghargai kreativitas yang ada di dalam diri
saya dan menyediakan kesempatan untuk saya berkreasi.
Dari uraian saya mengenai bagaimana orangtua saya membantu
mengembangkan kreativitas saya dapat dikatakan bahwa keluarga saya cukup
mendukung dan menghargai potensi kreatif yang ada di dalam diri saya, namun
kurang menciptakan atau menawarkan pengalaman-pengalaman baru untuk saya dalam
menciptakan hal-hal kreatif.
2.
Peranan
Sekolah dalam Mengembangkan Kreativitas Anak
Sekolah
dapat menjadi salah satu sarana yang penting bagi anak dalam mengembangkan
kreativitasnya. Disinilah peran guru menjadi sangat berguna. Guru mempunyai dampak yang besar tidak hanya
pada prestasi pendidikan anak, tetapi juga pada sikap anak terhadap sekolah dan
terhadap belajar. Guru dapat menjadi model dari motivasi intrinsik siswa dengan
mengungkapkan secara bebas rasa ingin tahunya.
·
Sikap Guru
Selama saya masih bersekolah, saya merasa bahwa guru
kurang dapat mengembangkan kreativitas siswa karena mereka lebih kepada
tuntutan kurikulum pengajaran. Suasana kelas masih sangat terasa menegangkan
dan sangat kaku sehingga sulit memunculkan ide kreatif dari siswa.
·
Falsafah mengajar
Dikatakan bahwa siswa mestinya merasa nyaman dan
dirangsang di dalam kelas. Hendaknya tidak ada tekanan dan ketegangan. Namun,
saya merasa bahwa selama bersekolah, saya masih merasa suasana belajar yang
menegangkan dan terdiri dari banyak tekanan.
Dalam kegiatan mengajar sehari-hari, guru hendaknya
dapat menggunakan sejumlah strategi khusus yang dapat meningkatkan kreativitas,
yaitu:
·
Penilaian
Pemberian umpan balik, melibatkan siswa dalam menilai
pekerjaan merupakan hal yang sudah saya alami saat saya bersekolah. Menurut saya,
strategi ini cukup baik dalam membangkitkan semangat anak menumbuhkan
kreativitasnya namun tidak banyak guru yang melakukannya. Hanya beberapa guru
yang benar-benar mengikuti kemajuan siswa melalui interaksi yang terus menerus
dengan siswa.
·
Hadiah
Hadiah yang terbaik untuk pekerjaan yang baik adalah
yang tidak berupa materi seperti senyuman atau anggukan, kata penghargaan, dan
kesempatan menampilkan pekerjaan sendiri. Sesuai dengan pengalaman saya saat
masih bersekolah, hadiah berupa senyuman dan kesempatan mempresentasikan
pekerjaan cukup sering dilakukan oleh para guru. Strategi seperti ini menurut
saya cukup mendukung anak untuk meningkatkan kreativitasnya, termasuk untuk
saya pribadi karena juga dapat menumbuhkan kepercayaan diri saya.
·
Pilihan
Saya merasa bahwa guru tidak banyak memberikan kegiatan
belajar yang tidak berstruktur dan memberikan siswa pilihan. Guru cenderung
menjadi pemimpin di dalam pembelajaran dan menentukan arah pembelajaran.
Dari uraian
tersebut, dapat saya simpulkan bahwa guru sebenarnya memiliki peranan yang
sangat penting dalam menunjang kreativitas anak, namun kebanyakan guru masih
berpusat pada pembelajaran yang kaku dan menegangkan sehingga siswa menjadi
kurang percaya diri untuk mengembangkan kreativitasnya, itulah juga yang
terjadi di dalam diri saya.
3.
Peranan
Masyarakat dalam Mengembangkan Kreativitas
Mochtar
Lubis (1983) menegaskan bahwa salah satu persyaratan utama bagi berkembangnya
kreativitas suatu bangsa adalah adanya kebebasan.
Simonton
menekankan dampak penting dari kondisi budaya untuk pengembangan kreativitas. Arieti
melihat sintesis yang magic dalam
hubungan dinamis dan pertukaran kreatif antara individu dan masyarakat, yang
menghasilkan pertemuan dan keunggulan.
Peran
serta masyarakat untuk memupuk bakat dan talenta siswa berbakat sudah semakin
banyak ditemukan akhir-akhir ini seperti kursus, pelatihan, sanggar, dan
sebagainya. Demikian pula untuk bakat dalam bidang psikomotor seperti olahraga
dan bahkan sekarang sudah banyak ditemukan kursus untuk berbagai macam
keterampilan seperti menjahit, memasak, kecantikan, dan sebagainya yang
mengembangkan berbagai talenta. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pelayanan pendidikan anak berbakat dapat terwujud melalui berbagai bentuk kerja sama.
Disini
jugalah saya dapat banyak mengembangkan kreativitas saya. Saya pernah mengikuti
kursus bahasa inggris, pelatihan menyanyi, dan juga beberapa lomba yang
diadakan dari masyarakat luar guna mengembangkan bakat –bakat cerdas yang ada
dalam diri tiap individu. Baik kursus maupun pelatihan yang saya peroleh
merupakan langkah yang sangat baik di dalam mengembangkan talenta yang saya
miliki. Terutama mengingat bahwa peranan sekolah kurang mendukung saya di dalam
melatih bakat dan kreativitas, lingkungan masyarakat dapat menjadi alternatif
yang sangat baik.
Menurut
saya, sarana-sarana yang disediakan oleh lingkungan masyarakat dapat sangat
mendukung banyak orang yang mau mengembangkan bakat dan kreativitasnya. Namun masih
perlu lebih digalakkan ialah kerja sama tiga lingkungan pendidikan yaitu
sekolah, keluarga, dan masyarakat sehingga terciptalah satu kesatuan yang
sangat komplit dalam mengembangkan bakat dan kreativitas anak.
No comments:
Post a Comment
Embedded below post