A.
Dasar
Pertimbangan untuk Pengembangan Kreativitas
1. Hakikat Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan
bagi perkembangan dan perwujudan diri individu dimana tujuan pendidikan pada
umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk
mengembangkan bakat dan kemampuannya secara optimal. Pendidikan juga
bertanggung jawab untuk mengidentifikasi bakat berbeda yang dimiliki bagi
anak-anak yang disebut “anak berbakat”. Namun sekarang telah disadari bahwa
yang menentukan keberbakatan bukan hanya intelegensi melainkan juga kreativitas
dan motivasi.
2. Kebutuhan akan Kreativitas
Penekanan yang nyata dalam pendidikan sekarang ini
adalah lebih pada hafalan dan mencari satu jawaban yang benar terhadap
soal-soal yang diberikan. Guilford menekankan betapa penelitian dalam bidang
kreativitas sangat kurang dan sangat perlu untuk dikembangkan bagi kepentingan
dunia ilmu pengetahuan.
3. Kendala dalam Pengembangan Kreativitas
Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi
kreativitas adalah pengertian tentang kreativitas sebagai sifat yang diwarisi
oleh orang yang berbakat luar biasa atau genius. Kemudian juga ‘gerakan
kreativitas’ itu sendiri masih terletak pada alat-alat ukur yang dipakai di
sekolah-sekolah. Selain itu,kendala juga terletak pada kesulitan merumuskan
konsep kreativitas itu sendiri.
4. Hubungan Kreativitas- Inteligensi
Guilford menyatakan bahwa pengembangan kreativitas
sangat bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi kemajuan
ilmu pengetahuan. Penelitian Utami Munandar membuktikan bahwa tes kreativitas
sebagai dimensi fungsi kognitif tetapi kreativitas juga menunjukkan hubungan
yang bermakna dengan inteligensi.
5. Peran Inteligensi dan Kreativitas Terhadap
Prestasi Sekolah
Torrance, Getzels dan Jackson, dan Yamamoto menyatakan
bahwa kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi
sekolah dari kelompok siswa yang inteligensinya relatif lebih tinggi.
6. Sikap Kreatif sebagai Non-Apitude Trait dari Kreativitas
Sejauh mana seseorang mampu menghasilkan prestasi
kreatif ikut ditentukan oleh ciri-ciri non-aptitude
(afektif). Pengembangan kreativitas tidak hanya memperhatikan pengembangan
kemampuan berpikir kreatif tetapi juga pemupukan sikap dan ciri-ciri
kepribadian kreatif.
7. Sikap Guru dan Orang Tua Mengenai
Kreativitas
Pendidik (guru dan orang tua) masih kurang dapat memahami
arti kreativitas (yang meliputi aptitude dan non-aptitude traits) dan bagaimana
mengembangkannya pada anak dalam tiga lingkungan pendidikan yaitu di rumah, di
sekolah, dan di dalam masyarakat.
B.
Dasar
Pertimbangan untuk Pendidikan Anak Berbakat
1.
Keterbakatan tumbuh dari proses interaktif
antara lingkungan yang merangsang dan kemampuan pembawaan dan prosesnya.
2.
Pendidikan hendaknya memberikan kesempatan yang
sama kepada semua anak dalam mengembangkan potensinya.
3.
Jika anak berbakat dihambat dalam
perkembangannya, makan akan menjadi “underachiever”.
4.
Pengadaan program yang memadai bagi anak
berbakat mampu menghasilkan hubungan sosial dan sikap yang lebih baik terhadap
diri sendiri dan orang lain.
5.
Kebanyakan anak dan remaja berbakat menjadi
membentuk konsep diri yang negatif terhadap dirinya.
6.
Jika pendidikan ini dapat dikembangkan, mereka
akan mampu menunjukkan peningkatan yang nyata dalam prestasi.
7.
Mereka yang berbakat akan memberikan sumbangan
yang bermakna kepada masyarakat dalam semua bidang usaha manusia.
8.
Dari sejarah tokoh, memang ada diantara mereka
yang tidak menonjol dalam prestasi, namun berhasil dalam hidup.
C.
Kebijakan
1. Kebijakan tentang Pelayanan Pendidikan Anak
Berbakat
Pendidikan anak berbakat atau juga disebut sebagai
anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa dinyatakan dalam : UU RI Nomor
2 tahun 1989, Pasal 24, dan GBHN 1993.
2. Kebijakan tentang Pengembangan Kreativitas
GBHN 1993 menekankan bahwa pendidikan nasional juga
bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang cerdas, kreatif,
dan terampil.
3. Peranan Kreativitas dalam Program
Pendidikan Anak Berbakat
Meningkatkan kreativitas merupakan bagian integral
dari kebanyakan program untuk anak berbakat. Kreativitas hendaknya meresap
dalam seluruh kurikulum dan iklim kelas.
D.
Konsep
Kreativitas
1. Kreativitas dan Aktualisasi diri
Salah satu konsep yang amat penting dalam bidang
kreativitas adalah hubungan antara kreativitas dan aktualisasi diri. Kreativitas
aktualisasi diri adalah kekreatifan yang umum “content free”.
2. Konsep Kreativitas dengan Pendekatan Empat
P
a.
Definisi pribadi : meliputi pengertian
kreativitas ditinjau dari segi pribadi.
b.
Definisi proses : terkenal yaitu definisi
Torrance tentang kreativitas yang pada dasarnya menyerupai langkah-langkah
dalam metode ilmiah.
c.
Definisi produk : menekankan orisinalitas.
d.
Definisi press : menekankan pada dorongan
internal maupun eksternal.
E.
Konsep
Anak Berbakat dan Keberbakatan (Giftedness)
1. Definisi USOE tentang Keberbakatan
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan
baik secara potensial maupun yang telah nyata meliputi :
-
Kemampuan intelektual umum
-
Kemampuan akademik khusus
-
Kemampuan berpikir kreatif-produktif
-
Kemampuan memimpin
-
Kemampuan dalam salah satu bidang seni
-
Kemampuan psikomotor
2. Konsepsi Renzulli tentang Keterbakatan
Menurut Three-Ring
Conception dari Renzulli keterbakatan merupakan keterpautan antara kemampuan
umum di atas rata-rata, kreativitas di atas rata-rata, dan pengikatan diri
terhadap tugas atau motivasi internal.
No comments:
Post a Comment
Embedded below post